Alasn mengapa PULSER beraa di Kruk As

Share it:

Kali ini menoleh ke sistem pengapian motor sebagai penambah wawasan dan pengetahuan tentang kinerja pengapian motor. Perkembangan sistem pengapian pada motor begitu cepat dan canggih, hal ini tetap menguntungkan pengguna dan memaksimalkan kinerja sistem pengapian motor.

Awal-awal sistem pengapian motor yang masih menggunakan platina, rata-rata diletakkan satu sumbu dengan noken as/cam walau ada bebrapa yang menempatkan platina pada askruk/bandul. Tetai begitu semua sudah menerapkan sistem cdi, penempatan sensor/pulser semua menaruhnya pada as kruk/bandul, yakni mendeteksi logam pada magnetyang satu sumbu dengan bandul/as kruk.

Bagi yang sering modifikasi sistem pengapian tentu akan merasakan beda penempatan pulser pada cam dan as kruk, tentu yang dirasakan tarikan akan lebih yahud dengan pulser yang berada pada as kruk/bandul.

Alasan mengapa pulser harus di as kruk/ bandul antara lain:

Akurasi dan presisi. Hasil pendeteksian sensor dalam hal ini pulser akan lebih presisi dan akurat, karena piston langsung terhubung ke as kruk melalui stang piston, kalau pada cam tentu harus melewati rantai kamrat yang tetu punya space/speleng kekendoran yang mengakibatkan pendeteksian kurang tepat dan berimbas pada saat pengapian tidak tepat so pasti tenaga yang dihasilkan kurang optimal. Untuk sistem CDI motor Advance Ignition/maju mundur saat pengapian di atur secara elektronik oleh CDI, jadi apabila input dari sensor/pulser salah maka akan menghasilkan saat pengapian yang salah juga.
Hasil ledakan. Ledakan sistem pengapian dengan sensor di cam hanya 1 kali dalam 1 kali langkah kerja, yakni pada langkah kompresi saja, tetapi untuk sensor pada as kruk akan menghasilkan 2 ledakan busi, yakni pada langkah kompresi dan buang, hal ini mampu memperbaiki emisi gas buang, yakni dengan membakar ulang sisa bahan bakar sebelum di keluarkan pada langkah buang. Lihat Prinsip Kerja mesin 4 tak.
Lebih mudah. Dengan posisi sensor pada as kruk otomatis memudahkan dalam menghitung jarak putar mesin dalam derajat untuk menentukan saat pengapian mesin, kalau sensor berada di cam shaft otomatis lebih susah, karena 1 putaran as kruk, cam masih berputar 1/2 putaran
Share it:

Otomotif

Post A Comment:

0 comments: